Polly po-cket
1 . Be Proactive (Bersikap Proaktif).
Dalam menghadapi suatu masalah, kita bisa
memilih untuk bersikap a) reaktif atau b)
proaktif. Bila kita cenderung menyalahkan orang
lain atau keadaan yang sulit, maka kita bersikap
reaktif. Sementara proaktif adalah sikap
bertanggung jawab atas setiap aspek dalam
kehidupan kita, yang selanjutnya membuat kita
mengambil inisiatif dan tindakan. Intinya, dengan
bersikap proaktif, kita tidak membiarkan diri
kita terhanyut oleh keadaan, tetapi justru kita
yang berusaha mengendalikan keadaan. Dalam
konsep "stimulus dan respons", keadaan adalah
stimulus yang tidak dapat dikendalikan, tetapi
manusia mempunyai daya untuk memilih respons
apa yang akan dia ambil.

2. Begin with the End In Mind (Memulai
dengan Tujuan di Pikiran) .
Banyak orang memiliki cita-cita, tetapi sedikit
yang mampu membayangkan (memvisualisasikan)
dan menuangkan visi hidupnya itu dalam suatu
pernyataan. Dengan membuat "Pernyataan Misi
Pribadi", kita dibantu untuk berkonsentrasi dan
mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi
apa yang akan dihadapi sebelum kita bertindak.

3. Put First Things First (Dahulukan Yang
Utama) .
Kita harus mempunyai skala prioritas untuk
tujuan-tujuan jangka pendek, dengan tidak
melupakan tugas-tugas yang walaupun terlihat
tidak mendesak tetapi ternyata penting. Dengan
sempitnya waktu, seorang pemimpin harus
mampu mendelegasikan sebagian tugasnya.
Pendelegasian tersebut akan efektif bila sejak
awal ada kesepakatan hasil yang ingin dituju,
jadi bukan semata rincian rencana kerja dari
atas.
Kebiasaan 1- 3 merupakan kebiasaan yang
berhubungan dengan diri sendiri untuk
membangun karakter pribadi.

4. Think Win/Win (Berpikir Menang-
Menang)
Bila kita terbiasa memikirkan solusi yang saling
menguntungkan (win-win solution) bagi kedua
belah pihak, maka kita dapat meningkatkan
hubungan kerjasama yang lebih efektif dalam
mencapai tujuan.

5. Seek First to Understand, Then to be
Understood (Mengerti Dulu, Baru
Dimengerti) .
Bila kita memberi suatu nasehat tanpa
berempati atau tanpa memahami situasi orang
tersebut, maka kemungkinan besar nasehat
tersebut akan ditolak atau tidak berguna. Maka
biasakan untuk "paham dulu baru bicara" agar
komunikasi berjalan dengan efektif.

6. Synergize (Sinergi)
Berusahalah untuk mencapai sinergi positif bila
bekerja dalam team. Intisarinya adalah
perbedaan nilai-nilai yang ada harus a)
dihormati, b) dibangun kekuatannya, dan c)
dikompensasi kelemahannya. Galilah potensi dan
kontribusi setiap anggota team. Jika sinergi
dapat dicapai, maka hasil satu team lebih besar
daripada hasil anggota bila bekerja sendiri-
sendiri.
Kebiasaan 4,5,6 berhubungan dengan publik, yang
diwujudkan dengan menguasai komunikasi dan
kerjasama yang efektif dengan orang lain.

7. Sharpen the saw (Pertajam Gergaji)
Kebiasaan ini berfokus pada pembaharuan diri
secara mental, fisik, emosional/sosial dan
spiritual yang seimbang. Untuk dapat terus
produktif, seseorang juga harus menyegarkan
dirinya dengan memiliki aktivitas-aktivitas
rekreasi.

Rarasati